Karya Jihan Pasha
Aku
pernah punya mimpi
Suatu
saat bisa berlari menyusuri desiran ombak menikmati suasana sore
Aku
punya mimpi
Bersendau
gurau tanpa beban melihat impian masing-masing
Aku
punya mimpi
Tetap
bergandeng tangan menceritakan hari tua kita
Namun
aku tau ini semua hanya mimpiku
Entah
berapa ratus kali aku harus menerima kenyataan ini
Semua.
Hanya. Mimpi.
Jika
aku memilliki hati yang tulus,
Akankah
sang fajar ikut memihakku?
Ataukah..
Jika
hatiku ada sedikit rasa kebencian dan iri,
Akankah
sang pelangi ikut menjauhiku?
Tuhan
mengajariku arti cinta
Dan
Tuhan mengajariku untuk cinta kepada semua umatnya.
Aku
salah, sangat salah. Aku hanya mencintai sedikit orang.
Keluarga,
kekasih, dan..... sahabat.
Entah
bagaimana aku harus meninggalkan semua duniaku.
Dunia
yang bahkan selalu membuatku tak pernah beranjak pergi.
Apabila
aku memiliki keberanian, izinkan aku berteriak sekali saja.
Tolong
jangan berubah!
Tetaplah
di sini, di sampingku. Jangan seperti ini! Seperti orang asing!
Andaikan
dewa waktu mau mengulang kebersamaan kita,
Izinkan
aku meminta tuk hentikan sedetik saja.
Sedetik
kenangan kita sebelum kita seperti ini.
Tapi
aku tau, aku masih punya mimpi.
Sang
bintang masih tersenyum padaku.
Mengizinkan
kalian untuk tetap bersamaku hingga kita tua nanti.
Menua-lah
bersamaku, tetaplah bersamaku hingga aku memiliki pasangan nanti.
Karena
setiap air mata, adalah air mata kerinduan.
Izinkan
aku memeluk kalian hingga kita sudah berjalan bungkuk nanti.
Izinkan
kita tertawa bersama hingga gigi kita sudah tersisa sedikit
Izinkan
tetap selalu menangis di pundakku hingga nanti cucu kita masing-masing ikut
memeluk kita
Ya,
aku masih punya mimpi itu, sahabat.
Komentar
Posting Komentar