Karya : Jihan Pasha
Sebuah wahana kesunyian mencekam
Mencekik dan menampar
Apa yang dilihatnya
Tak ada satupun orang
Yang selamat dari pandangannya
Umpatan itu
seakan menggema
Mencekik tiap
orang yang dilewatinya
Merambat ke
seluruh tubuh
Bergumam dengan
kapak di lengannya
“Ampuun ! Jangan bunuh saya !”
Berapa juta suara itu
Terendam di dalam bak kebencian
Tangis darah, tak lagi dihiraukannya
Gelondongan kepala
Tontonannya sehari-hari
Kepiawaiannya membunuh orang
Sangat elegan
Tatapan matanya, tertuju pada cahaya
Cahaya bersorban berjenggot lebat
Menggeleng-gelengkan kepala
Dengan kewibaannya
Tergambar jelas
saat itu
Antara hitam
dan putih
Antara neraka
dan surga
Antara setan
dan malaikat !!
Apa bagusnya dia ?
Hanya membawa kalung dan bersorban
Berbaju panjang dan berjenggot lebat ?
Sedangkan aku ?
Pembunuh kelas
kakap
Tanpa satupun
yang dapat menandingiku
Petir menggelegar
Merobek dinding dimensi
Teriakan tak berdosa
Menyeringai lebar
Membebaninya dalam tiap langkahnya
“Bertaubatlah
engkau !”
Pisau bertinta
merah terjatuh
Seolah
meninggalkanya
Rambut
berdirinya mulai terjatuh
Akan hujan sore
itu
Cahaya mulai menerobos masuk
Dirasakannya sebuah kekuatan Tuhan
Akan ketenangan dalam jiwa
Sentuhan sajadah
Adalah sutra baginya
Kini ia tahu
Sebuah arti
Yang tak pernah
ia ketahui
Tentang apa itu
sutra sajadah
Komentar
Posting Komentar