Karya Jihan Pasha
Lelehan tangis makna mulai turun
Bercampur, antara kesedihan atau kebahagiaan
Akan kutimang seorang bidadari
Titipan Tuhan yang membuatku bimbang
Merangkai kata
kuhaturkan kepada malaikat
Menembus awan,
menabrak karang
Kujejali sampah
pada masa depanku
Seperti itulah
hidupku
Hidup yang tak pernah adil
Tak pernah berpihak kepadaku
Suatu anugrah yang merupakan kepiluan
Yang tak akan ku cerna semua ini
Kuakui, aku
hanya pemulung termuda di desa
Aku hanya
wanita lemah
Yang
meninggalkan masa perawan
Karena dia,
lelaki bangsat !!
Mulut srigalanya berpacu
Menelan ludah lemah hanya termanggut
Tuhan, apa salahku ?
Haruskah wanita ditindas ?
Jajaran awan
menggumpal
Disertai cahaya
misteri
Selalu
menemaniku
Menusuk pedang
perlahan
Tuhan, aku memang manusia kotor
Mudah terhipnotis, oleh dua botol miras
Disertai tuan terhormat
Terhormat dalam jajaran lelaki jahanam !
Salahkan aku
menggugurkan kandunganku ini
Salahkah aku
membunuh bidadariku
Beri aku
petunjuk-MU
Aku tak
memiliki harta untuk dia
Tak sepantasnya dia memiliki Ibu seperti aku
Tak sepantasnya dia menanggung malu
Jika KAU menghendaki
Biarlah aku memberikan buah hatiku
Kepada orang terpandang
Aku tak ingin
dia sepertiku
Bodoh, kumal,
hina
Memiliki buah
hati memang bahagia
Kuakui, sangat
bahagia
Namun tak
seperti ini caranya !
Kebahagiaan yang menyakitkan
Selalu menyertaiku
Dan kupastikan, dia tak akan pernah
Menjadi seperti aku
Komentar
Posting Komentar